Bersih-bersih ala Malang
Turnamen sepak bola anak-anak selalu melibatkan banyak pihak, turnamen IJSL U 12 salah satu contohnya. Ada panitia, orang tua, anak-anak, pelatih dan pengurus sekolah sepak bola (SSB). IJSL termasuk turnamen bergengsi dan dinanti-nantikan oleh SSB.
IJSL menyediakan sarana bagi bakat-bakat muda untuk unjuk kebolehan. Tidak hanya jago dribbling, passing, heading, anak-anak juga diharapkan punya jiwa sportivitas yang tinggi.
Jika melakukan pelanggaran, harus langsung meminta maaf yang disimbolkan dengan salaman. Tidak boleh melakukan aksi berbahaya yang bisa membuat lawan cedera. Kartu kuning dan kartu merah disediakan untuk menganstisipasi hal ini.
Di lapangan pertandingan wasit memegang peran sentral. Sementara di luar lapangan sering luput dari perhatian. Telah menjadi pemandangan yang biasa pada setiap acara pengumpulan masa di lapangan terbuka, setiap selesai acara, sampah bertebaran dimana-mana. Tiba-tiba lapangan terbuka menjadi bak sampah raksasa. Tak terkecuali di turnamen sepak bola.
Kumpulan manusia selalu menggerakkan ekonomi. Bagi pedagang, turnamen IJSL telah menjadi magnet buat mereka untuk ikut berpartisipasi. Aneka makanan dan minuman dijajakan di luar lapangan. Pengunjung yang kehausan dan lapar tidak perlu repot-repot dan tidak perlu kawatir. Tinggal beli di sini. Semuanya tersedia. Tinggal pilih sesuai selera. Bagi yang ingin punya bekal sendiri, pilihannya membawa dari rumah masing-masing.
Untuk menjaga kebersihan, panitia menyediakan tong sampah dan kantong plastik dalam jumlah yang memadai untuk menampung sampah plastik maupun sampah makanan.
Memang kadang kala, beberapa tong sampah terlihat penuh. Tapi janganlah ini dijadikan alasan untuk membuang sampah semaunya di sembarang tempat. Jika kondisi ini terjadi, buanglah sampah dekat-dekat tong sampah. Sehingga petugas kebersihan tidak kewalahan mengumpulkan sampah yang bertebaran di mana-mana.
Jika kita bersama-sama menanamkan sejak dini kepada anak-anak disiplin atau kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, makin lengkap kesuksesan turnamen ini. IJSL mempunyai peran dan menjadi bukti generasi muda bisa diajak untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Tidak lengkap ajakan tanpa contoh nyata. Turnamen IJSL di kota Malang sebagai buktinya. Dalam dan luar lapangan sebelum dan setelah pertandingan kembali bersih seperti sedia kala. Berkat partisipasi semua. Dari anak-anak sampai orang tua.
Ayo anak-anak Indonesia. Kalau di Malang bisa, di sini, di Sentul pun kalian pasti bisa. Sehingga suatu saat jika kalian terpilih mewakili Indonesia, kalian telah terbiasa bersih. Terbiasa membuang sampah pada tempatnya. Kalian akan membanggakan Indonesia di mata dunia.
Anak-anak Indonesia, kalian pasti bisa.
Yudisrizal, penulis buku PELAJARAN SEDERHANA LUAR BIASA
Ayah dari Fikri Yudza Qeisha, peserta turnamen IJSL U 12 dari SSB ProDirect
Maju terus anak Indonesia …kalian pasti bisa